Jakarta, 3 Mei 2023 – Sekjen GM FKPPI Stalino Saerang, menjadi jembatan bagi perwakilan pemuda adat Dayak untuk bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo di kantor Kemenpora, Jakarta Pusat. Pertemuan ini membahas pentingnya pembangunan SDM dikalangan generasi muda adat di Indonesia, khususnya pemuda-pemudi dayak di Ibu Kota Negara (IKN).
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membahas isu-isu penting terkait pembangunan pemuda adat di Indonesia, termasuk bagaimana cara meningkatkan keterampilan para generasi muda adat agar menjadi talenta negara yang siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Sekjen GM FKPPI, Stalino Saerang, menyampaikan bahwa GM FKPPI siap membantu pemerintah untuk menoptimalkan potensi yang dimiliki pemuda adat sebagai bagian dari upaya mempercepat pembangunan nasional. Bagi Stalino, putra-putri dari kalangan masyarakat adat adalah aset intelektual dan modal sosial yang besar bagi bangsa ini, sayangnya keberadaan mereka selalu dilihat sebelah mata oleh pembangunan yang berorientasi pada teori modernisme.
“masyarakat adat seringkali diabaikan dalam pembangunan di Indonesia, padahal mereka memiliki pengetahuan yang sangat berharga terkait dengan sumber daya alam dan kekayaan budaya” Ujar Stalino.
Menurut Stalino, hal ini juga perlu diperkuat dengan jaminan pemuda adat terhadap akses terhadap tanah juga sumber daya alam, hak-hak atas kekayaan intelektual, hak-hak sosial dan berbagai layanan kepemudaan lainnya.
Dengan demikian, GM FKPPI ingin pembangunan SDM lebih inklusif menjawab kebutuhan pemuda-pemudi adat di era industri 4.0, yang tentunya menjadi tantangan sediri dalam hal pelestarian warisan budaya. Ia berharap kepada Menpora untuk meningkatkan peran serta pemuda adat dalam prioritas pembangunan Ibu Kota Negara baru.
Hal tersebut juga selaras dengan harapan Dito Ariotedjo selaku Menpora, menurutnya kolaborasi antara pusat, daerah, dan pemuda perlu diusahkan supaya tercipta simbiosis positif yang berkelanjutan untuk daerah masing-masing.
“Saya percaya setiap pemuda-pemudi adat memiliki potensi, kita harus mengajak mereka untuk membuat atau terlibat dalam event-event skala dunia, kita harus isi semua kegiatan bergengsi dengan talenta putra-putri terbaik yang dimiliki daerah” ujar Dito.