GM FKPPI

Indonesia : Antara Negara Maritim, Negara Agraris dan Negara Industri

Indonesia adalah negara yang unik karena memiliki karakteristik sebagai negara maritim, negara agraris, dan jika mampu mengoptimalkan potensi hilirisasi sampai ke manufaktur niscaya tak memungkiri menuju ke arah negara industrialisasi. Namun, masing-masing identitas ini memiliki peran dan tingkat dominasi yang berbeda dalam perjalanan pembangunan Indonesia.

1. Negara Maritim

Indonesia secara geografis adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang lebih dari 99.000 km. Lautan mencakup sekitar 70% wilayah Indonesia, menjadikannya secara alami negara maritim.

Ciri dan potensi maritim :

Letak strategis di jalur perdagangan internasional (Selat Malaka, Laut Cina Selatan). Sumber daya laut melimpah: perikanan, energi laut, pariwisata bahari.

Budaya maritim yang kaya (nelayan, pelaut, budaya pesisir).

Tantangan: Potensi ini belum dimaksimalkan. Infrastruktur pelabuhan, industri perikanan, dan armada laut masih tertinggal dibandingkan negara-negara maritim lainnya.

2. Negara Agraris

Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lahan pertanian, dan sebagian besar penduduk di pedesaan masih bergantung pada sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Ciri agraris :

Sektor pertanian menyerap sekitar 30% tenaga kerja nasional. Komoditas utama: padi, kelapa sawit, kopi, karet, kakao.

Indonesia adalah eksportir besar hasil-hasil perkebunan seperti sawit dan kopi.

Tantangan: Produktivitas masih rendah, teknologi pertanian belum merata, serta ketergantungan pada komoditas primer.

3. Menuju Negara Industrialisasi

Indonesia berkembang di bidang industrialisasi, terutama pada era Presiden Soeharto atau lebih dikenal era Orde Baru. Pemerintah mendorong pertumbuhan sektor industri manufaktur, terutama di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera.

Ciri industrialisasi:

Industri manufaktur menyumbang sekitar 19–20% dari PDB nasional.

Terdapat kawasan industri besar (Bekasi, Karawang, Batam). Fokus pada sektor tekstil, otomotif, makanan & minuman, elektronik.

Tantangan: Ketergantungan pada bahan baku impor, industrialisasi belum merata, dan tantangan dalam naik kelas dari industri padat karya ke industri berbasis teknologi tinggi.

Indonesia secara esensial adalah negara maritim dan agraris, namun niscaya tak memungkiri bisa menuju kearah negara industrialisasi utamanya apabila bisa mengoptimalkan hilirisasi ke produk manufaktur. 

Ketiganya saling melengkapi, tetapi untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu

Meningkatkan konektivitas dan infrastruktur laut (maritim). Salah satunya juga modernisasi di sektor pertanian agar lebih produktif dan bernilai tambah. Mendorong industrialisasi berbasis inovasi dan hilirisasi sumber daya alam.

Maka, yang harus disadari bersama, Indonesia adalah negara yang penuh dengan potensi yang apabila bisa dioptimalkan maka Indonesia bisa menjadi negara maritim dan agraris yang serta industrialisasi. Semoga !.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *