Budaya membaca adalah suatu kegiatan yang sudah seharusnya menjadi bagian dari kehidupan manusia, karena membaca merupakan salah satu cara untuk memperkaya pengetahuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan berpikir. Dalam konteks pembangunan sumber daya manusia, budaya membaca sangat penting untuk meningkatkan kualitas individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Data menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki tingkat literasi yang rendah. Menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2020, hanya sekitar 54,7% penduduk Indonesia yang memiliki kemampuan membaca dan menulis dengan baik. Angka ini sangat memprihatinkan, mengingat literasi yang rendah dapat menjadi hambatan dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Oleh karena itu, pentingnya budaya membaca harus ditekankan. Sebagaimana disampaikan oleh Francis Bacon, “Membaca membuat seseorang menjadi manusia yang lengkap; percakapan membuat seseorang menjadi manusia yang siap; dan menulis membuat seseorang menjadi manusia yang akurat”. Membaca tidak hanya membantu meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memperluas kemampuan berbicara dan menulis.
Selain itu, menurut Plato, }Buku memberikan jiwa kepada alam semesta, sayap kepada pikiran, penerbangan kepada imajinasi, dan kehidupan kepada segalanya”. Artinya, budaya membaca dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia dengan membuka jendela dunia yang lebih luas.
Budaya membaca juga dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam dunia kerja. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Deloitte, keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam dunia kerja, terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang semakin membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih luas.
Dalam konteks pendidikan, budaya membaca juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Nelson Mandela pernah berkata, “Pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia”. Dalam konteks ini, budaya membaca dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan akses ke informasi yang lebih luas.
Secara keseluruhan, pentingnya budaya membaca bagi pembangunan sumber daya manusia sangatlah besar. Dalam era informasi yang semakin maju, kegiatan membaca menjadi sangat penting untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan, serta membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Seperti yang pernah dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson, “Jika kita bertemu dengan seseorang yang memiliki kecerdasan yang luar biasa, kita seharusnya menanyakan buku-buku apa yang ia baca”. Singkatnya, budaya membaca dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih cerdas dan memiliki pemikiran yang lebih luas.
Oleh karena itu, pentingnya budaya membaca tidak dapat dipungkiri. Dalam rangka membangun sumber daya manusia yang berkualitas, budaya membaca harus ditanamkan sejak dini dan terus dipupuk sepanjang hidup. Menurut William Ellery Channing, “Pikiran, setelah diregangkan oleh ide baru, tidak pernah kembali ke dimensi aslinya”. Dalam hal ini, budaya membaca dapat membantu mengembangkan pemikiran manusia sehingga dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Dalam rangka meningkatkan budaya membaca, diperlukan dukungan dari semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah. Keluarga dapat membantu dengan menyediakan buku-buku dan memperkenalkan anak-anak pada kegiatan membaca. Sekolah dapat memberikan pengajaran yang mendorong kegiatan membaca dan menyediakan fasilitas perpustakaan yang memadai. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung pengembangan budaya membaca, seperti program literasi dan peningkatan akses terhadap buku dan informasi.